Infoseputartravel8 - Chamonix, Kota di lembah pegunungan Alpen, Prancis dekat Mont Blanc dan beribu-ribu tahun lalu adalah es.
Jumat 8/12 kemarin, awak media dari Jakarta termasuk Infoseputartravel8 berkeliling ke Prancis atas undangan Atout France, setelah dari Nice, Antibes, Cannes, Avignon, dan Lyon, perjalanan dilanjutkan ke Chaomonix.
Chamonix, mungkin bagi kamu namanya masih asing, namun buat para petualang alam dan pendaki gunung, inilah destinasi impian yang dekat dengan Mont Blanc, salah satu puncak tertinggi di Eropa dengan ketinggianmencapai angka 4.810 mdpl.
Chamonix masuk dalam wilayah Rhone-Alpes, dari Kota Lyon, perjalanan naik mobil ke Chamonix dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2.5 jam, selain itu, bisa juga dari Geneva di Swiss karena Chamonix sendiri lokasinya berdekatan dengan Swiss dan Italia.
Chloe Ancrenaz dari Promotion dan Sales Department Chamonix-Mont-Blanc Office De Tourisme menyambut kedatangan kami, diapun menawarkan sarung tangan dan jaket jika masih kedinginan, terang saja, saat kami tiba sekitar pukul 10.00 waktu setempat, suhunya 0 derajat Celcius, ditambah hujan salju.
“Baru saja turun salju semalam dan hari ini, spesial buat kalian” katanya sembari tertawa.
Chloe langsung mengajak kami berkeliling Chaomonix, Chaomonix sebenarnya adalah lembah yang diapit rangkaian pegunungan Alpen, penduduknya pun tak banyak, cuma sekitar 10 ribu orang.
“Ya penduduk kita sangat sedikit dibandingkan Jakarta, Tapi turis yang datang ke Chamonis bisa 4 juta orang setahun lho” katanya.
Turis yang datang ke Chamonis ternyata kebanyakan dari Asia khususnya dari Jepang dan Korea Selatan, di Chamoniz, turis dimanjakan oleh panorama Mont Blanc dan rangkaian pegunungan Alpen yang puncaknya tertutup es abadi, serta bermain salju.
“Kita punya 40-an aktivitas outdoor dari hijing, climbing, ski sampai golf, lengkap” Ujar Chloe.
Soal salju dan es terdapat fakta yang menarik, 12 ribu tahun lalu, wilayah Chamonix adalah glester yang ukurannya sangat luas, Gletser adalah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah dan merupakan akumulasi endapan salju.
“Glester itu meleleh dan menipus terus menerus hingga tahun 1090-an pelan-pelan wilayah ini jadi pemukiman dan akhirnya seperti sekarang ini, Chamonis” terang Chloe
Kini, kehidupan di Chamonix bergantung pada pariwisata, banyak hotel, restoran dan outlet-outlet yang terjaja dengan rapi, itu sebagai fasilitas pendukung pariwisata, atraksi utamanya sudah tentu aktivitas di es dan salju.
Chamonix bisa dikunjungi sepanjang tahun, baik saat musim panas maupun musin dingin, waktu terbaik, kala Juni sampai Oktober, kalau di akhir tahun, siap-siap merasakan hujan salju.
“Di zaman dulu, Mont Blanc dan Pegunungan Alpen disebut oranf-orang sebagai tempat yang berbahaya, bad mountain dan bad spirit, sekarang Mont Blanc dan pegunungan Alpen adalah sumber kehidupan kami, inilah Chamonix, tempat tebaik bermain salju di Prancis” tutup Chloe
No comments:
Post a Comment