Gardu Pandang Paling Hijau di Yogyakarta
Infoseputartravel8 - Wisata gardu pandang mulai menjamur di beberapa daerah, tidak kecuali Yogyakarta. Salah nya ialah Bukit Punguk yang tawarkan latar perbukitan hijau.
Berfoto dengan latar belakang pemandangan rimba hijau serta indah, di Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak cuma di Kalibiru saja, nyatanya ada spot beda juga.
Seperti yang saya dapatkan saat berkunjung ke Yogyakarta dalam rencana satu moment lari. Saya diundang untuk menulis mengenai moment itu serta diberi peluang juga untuk berwisata di Yogyakarta.
Peluang di Yogyakarta ini, tidak saya terlewat untuk bertandang ke Malioboro. Walau telah datang berkali-kali, tapi tetaplah saja ada hasrat untuk ke Malioboro.
Selesai ke Malioboro, esok harinya, sebelumnya kembali pada Jakarta, saya serta beberapa rekan mencari info lewat internet obyek wisata di Yogyakarta. Kami menginginkan wisata dengan situasi alam.
Seseorang rekan saya, pada akhirnya menyarankan untuk berwisata ke Lokasi Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY. Saya juga googling serta mencek lewat instagram tentang lokasi wisata di lokasi ini. Nyatanya tempatnya begitu bagus.
Dengan mengendarai kendaraan sewaan, saya serta rekan-rekan pada akhirnya pergi dari lokasi Malioboro. Kebetulan tempat kami bermalam ada di lokasi Malioboro.
Perjalanan yang kami tempuh ke Bukit Panguk ini lebih kurang satu jam. Walau memakai google maps, tetaplah saja ada sedikit nyasar.
Dengan bekal pertanyaan pada warga sekitaran, pada akhirnya kami temukan obyek wisata ini. Jalan yang kami lewati memanglah sempit serta berkelok-kelok. Kami melalui pedesaan yang masih tetap asri dengan tempat tinggal joglo ciri khas Jawa.
Sesudah melalui rute menanjak pada akhirnya kami tiba di lokasi. Cost masuk di lokasi ini cuma 3. 000 rupiah saya. Hingga di lokasi, saya segera lihat rimba pohon Jati. Lokasi telah teratur rapi walau jalanan masih tetap dari bebatuan.
Saya serta rekan-rekan lalu menuruni perbukitan untuk segera menuju ke lokasi berbentuk panggung untuk berfoto. Saya yang mempunyai takut juga akan ketinggian, pastinya deg-degan serta kaki dapat gemetaran saat naik ke panggung. Maklum latar belakangnya telah jurang.
Untuk berfoto di panggung ini, cost yang dipakai per orang yaitu Rp 3. 000. Saya masih tetap menyadari karna panggung ini dibuat dengan swadaya. Mungkin saja cost ini untuk ganti cost pembangunan serta untuk merawat. Ada 5 panggung berlainan jenis. Ada yang berupa hati, perahu, sampai kereta kuda. Ada pula panggung untuk berfoto bersama.
Terkecuali berfoto di panggung yang telah disiapkan, kita dapat juga bersantai dibawah pohon-pohon jati. Ada bangku serta kursi dan gazebo untuk bersantai nikmati situasi alam yang masih tetap asri.
Untuk yang lapar, dapat nikmati makanan di warung yang berderet. Warung ini sediakan bermacam type minuman dari mulai kopi sampai minuman botol.
Sesudah senang berfoto, saya serta rekan-rekan kembali pada Yogyakarta. Kami mesti menuju ke bandara untuk kembali pada Jakarta.
Untuk yang menginginkan menuju kesini, tak ada angkutan umum. Mesti memakai kendaraan pribadi maupun kendaraan yang disewa.
No comments:
Post a Comment