Thursday, May 10, 2018

Bekas Terowongan Perang Kini Jadi Tempat Konser


Infoseputartravel8, Quanzhou Shi - Satu terowongan di China dibuat untuk kepentingan perang. Bernama Jhaishan Tunnel, terowongan ini saat ini jadi tempat konser musik. Bagus!  

Jhaishan Tunnel atau seringkali juga dimaksud Terowongan Zhaishan ada di Kota Quanzhou Shi, China. Terowongan ini dibuat karna ada perang dingin atau Krisis Selat Taiwan Ke-2 pada th. 1958. 

Terowongan ini usai dibuat pada th. 1966. Mempunyai bentang selama 1. 500 kaki atau 457, 2 mtr., terowongan ini berperan jadi saluran air. 

Saluran air ini dibuat membuat perlindungan kapal dari pemboman dengan bentuk huruf A serta sama-sama tersambung. Ini sangat mungkin muatan kargo s/d aman. Keseluruhannya, terowongan ini dapat menyimpan 42 kapal kecil punya angkatan laut. 


Pada th. 1986 perang dingin makin lama makin hilang serta terowongan ini mulai ditinggalkan. Tidak tertangani sekali lagi, Jhaishan bukanlah sekali lagi terisi air tapi pasir. 

Perubahan berlangsung pada pertengahan 1990-an, ketertarikan orang-orang mengenai website bersejarah mulai bertambah. Ketika itu Taman Nasional Kinmen tengah diperjuangkan jadi website yang dilindungi. Ada dalam satu lokasi, Jhaishan Tunnel juga turut dilirik. 

Tetapi ada satu catatan perlu yang perlu dipegang oleh pihak taman nasional. Kementerian Pertahanan juga akan senantiasa diberi akses penuh serta kontrol atas terowongan bila berlangsung perang serta untuk lakukan latihan militer. 


Saat ini Jhaishan Tunnel dipercantik dengan jembatan serta lampu-lampu berwarna. Yang kerennya, tempat ini tidak cuma untuk tempat wisata tapi juga tempat konser. 

Konser pertama diselenggarakan pada th. 2009 yakni Konser Perdamaian Guningtou. Ada didalam terowongan, buat nada konser akustik itu terdengar prima. 

Pada akhirnya lahirlah Tunnel Music Festival yang diselenggarakan setiap th. di Jhaishan. Genre yang dimainkan berbentuk musik classic serta opera. Uniknya, beberapa musisi juga akan bernyanyi serta tampak diatas perahu yang mengapung.

No comments:

Post a Comment